Prinsip Dasar Kerja Transmisi

Foto infootota.com
Infootota.com Dalam penggunaan kendaraan kerap kita dihadapkan pada berbagai perubahan kondisi jalan atau medan dan juga beban, sehingga mempengaruhi kecapatan maupun torsi pada, seperti misalnya jalan menanjak, berlumpur atau bahkan pada jalan yang rata dan mulus pun dibutuhkan penyesuaian agar kendaraan dapat berjalan dengan baik. Sebagai contoh misalnya saat kendaraan menanjak, tentu dibutuhkan momen yang besar begitupun saat awal berjalan, berbeda saat kendaraan berjalan dijalan yang rata dan mulus ini tentu tidak membutuhkan momen yang besar. Untuk itu pada kendaraan telah didesain sedemikian rupa agar setiap kondisi jalan dan perubahan beban dapat dilalui dengan baik salah satunya adalah penempatan transmisi pada kendaraan.

Infootota dari berbagai sumber menjelaskan fungsi dari transmisi adalah

  1. Merubah momen
  2. Merubah kecepatan kendaraan
  3. Memungkinkan kendaraan bergerak mundur
  4. Memungkinkan kendaraan diam saat mesin hidup (posisi netral)

Sebagai ilustrasi terhadap perubahan momen, kecepatan, maupun arah kendaraan berikut dijelaskan contoh kombinasi giginya:

Kombinasi gear

Jumlah gigi

Kecepatan B terhadap  A

Momen B terhadap A

Arah putaran



A < B

BERKURANG

BERTAMBAH

BERLAWANAN



A = B

SAMA

SAMA

BERLAWANAN



A > B

BERTAMBAH

BERKURANG

BERLAWANAN



A = B

SAMA

SAMA

SEARAH

 

keterangan

A : Roda gigi penggerak (drive gear)

B  : Roda gigi yang digerakkan (driven gear)

Untuk menentukan perbandingan putaran pada setiap roda gigi transmisi dapat dihitung dengan menggunakan rumus perbandingan gigi rasio

GR  =  Driven/ Drive =  B/A

                

Sedangkan pada transmisi untuk memperoleh putaran input dan output shaft yang searah, harus terdapat dua pasang roda gigi maka untuk menentukan gigi rasionya dijelaskan berikut

GR=  (B/A) X  (D/C)


 

Pada transmisi juga memungkinkan kendaraan dapat berjalan mundur sehingga perlu penambahan idler gear untuk memperoleh putaran input dan output yang berlawanan.



GR  =  (B/Ax  (E/C)  x (D/E)

       =  (B/A)  x  (D/C)

Jika perbandingan gigi yang lebih kecil dari satu (jika putaran propeller shaft lebih cepat dari putaran mesin) disebut over drive

Demikian bagaimana Prinsip Dasar Kerja Transmisi dalam merubah momen, kecepatan dan arah putaran (mundur) semoga bermanfaat


Posting Komentar untuk "Prinsip Dasar Kerja Transmisi"